21 Lele

Catatan referensi kami dalam membudidayakan lele

21 Lele

Pecel Lele Komplit

21 Lele

Lele Sambal Ijo

21 Lele

Lele Asam Pedas

21 Lele

Makan Lele itu ...

Selasa, 06 September 2016

Ukur Kadar Keasaman Air Dengan pH Meter

pH Meter

21 lele, budidaya lele, ternak lele,menu lele,jual lele segar


Kadar keasaman suatu cairan dapat diukur dengan ala ph. Ph meter ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan pada tahun 1906. Penemuan yang dimulai dari percobaan yang ternyata mmembuahkan hasil, kemudian berkembang dari tahun ketahun. Seiring perkembangan ilmu pngetahuan dan teknologi, alat tersebut berkembang menjadi ph meter yang lbih praktis dan mudah digunakan. Sekarang banyak yang jual ph meter dengan kisaran harga dari mulai dua ratus ribu rupiah sampai dua juta rupiah.
Salah satunya ada yang jual ph meter digital, alat ini khusus digunakan untuk mengukur kadar ph air atau sesuatu yang berbentuk cairan. Tak hanya itu, ada juga ph meter yang mengukur ph tanah dan suhu. Biasanya alat tesebut digunakan untuk sebuah penelitian di suatu laboraorium.

Keasaman atau basa ditunjukan dengan nilai kadar yang yang tercantum pada layar, jika angka menunjukan dibawah tujuh, maka cairan tersebut bersifat asam. Jika menunjukan nilai diatas tujuh maka cairan tersebut bersifat basa. Sebelum menggunakan alat tersebut, terlebih dahulu anda harus melakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah menentukan kebenaran alat ukur dengan bahan yang akan diukur (cairan) dengan cara membandingkan standar ukuran nasional dengan internasional. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil ukur yang akurat dan sesuai dengan standar nasional maupun intersional.

Disetiap tempat jual ph meter, kita akan diberitahu tentang cara-cara penggunaannya.Adapun cara-cara menggunakan alat ph meter dengan benar, diantaranya:
1. Sediakan larutan yang akan di ukur keasamannya. Siapkan sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak jangan pula terlalu sedikit, secukupnya saja.
2. Sebelum di ukur, terlebih dahulu perhatikan kadar suhu larutan yang akan di ukur dengan suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebelumnya. Pastikan keduanya harus sama, misalnya jika suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebesar dua puluh derajat celcius,makasuhu cairan yang akan diukur juga harus sama.
3. Buka penutup elektroda pada alat ph dengan menggunakan air khusus, kemudian bersihkan dengan tisu sampai kering.
4. Hidupkan alat ph,lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang akan diukur, kemudian putar-putar elektroda larut menjadi homogen.
5. Kemudian tekan tombol yang bertuliskan MEAS lantas akan muncul kata HOLD di layar. Lalu tunggu beberapa saat hingga muncul angka PH yang menunjukan kadar ph pada cairan tersebut. Setelah itu matikan alat tersebut.

Senin, 05 September 2016

Pakan Lele Toko

Harga yang saya berikan ini adalah harga pelet per-Febuari 2016, harga mungkin saja berubah sewaktu-waktu. Karena itu tidak disarankan untuk menjadikan harga yang saya berikan ini sebagai patokan. Tetapi dapat dijadikan sebagai reverensi semata, ataupun sebagai bahan pertimbangan.
Harga pelet ini diambil di daerah Malang, Jawa Timur. Kemungkinan untuk daerah lain juga memiliki harga yang berbeda pula.
Harga yang saya berikan juga berdasarkan pengamatan pribadi semata, jadi untuk tempat yang berbeda kemungkinan juga akan ada perbedaan harga.
NO
UKURAN PELET
HARGA ECERAN/Kg
HARGA
PER-KARUNG
1
PF – 500
Rp 18.000,- /Kg
Rp 175.000,-/10 Kg
2
PF – 800
Rp 15.500,- /Kg
Rp 150.000,-/10 Kg
3
PF – 1.000
Rp 15.000,- /Kg
Rp 145.000,-/10 Kg
4
-1 (Min 1)
Rp 11.000,- /Kg
Rp 300.000,-/30 Kg
5
-2 (Min 2)
Rp 10.500,- /Kg
Rp 295.000,-/30 Kg
6
-3 (Min 3)
Rp 10.000,- /Kg
Rp 285.000,-/30 Kg
7
-4 (Min 4)
Rp 9.500,- /Kg
Rp 275.000,-/30 Kg
Untuk harga yang saya berikan di atas, adalah harga pelet yang sering saya gunakan. Karena dalam penggunaan pelet memang saya tidak menggunakan semua ukuran, kerena untuk beberapa ukuran pelet, tidak terlalu berbeda jauh ukurannya, sehingga saya lebih sering untuk menggunakan ukuran yang lebih kecil dari pada ukuran yang dapat dimakan oleh ikan. Dan setelah ikan tumbuh menjadi lebih besar, saya akan memberikan pakan yang ukurannya sesuai dengan ukuran mulut ikan. Sehingga ada beberapa ukuran yang saya lewati atau tidak saya gunakan.
Perlu saya tambahkan disini, yaitu bahwa dengan ukuran yang semakin besar, maka kandungan protein di dalam pakan ikan tersebut akan semakin sedikit. Memang ukurannya tampak lebih besar, tetapi kandungan proteinnya semakin sedikit. Karena hal inilah, maka banyak peternak yang tidak mau menggunakan pelet dengan ukuran yang besar seperti Min 3 dan Min 4. Karena jika dipaksakan memang nafsu makan ikan tidak akan berkurang, tetapi kecepatan pertumbuhan ikan akan semakin menurun.
Tetapi jika sejak pertama menggunakan pakan yang stabil di ukuran Min 1 dan saat mendekati panen menggunakan ukuran Min 2, maka kecepatan pertumbuhan ikan akan menjadi sangat pesat sekali, bahkan dalam 2 bulan kita sudah dapat panen sampai setengah dari jumlah ikan dalam kolam. Memang dengan menggunakan cara ini, konsekuensi yang harus kita hadapi adalah jumlah pengeluaran untuk biaya pakan menjadi cukup besar, tetapi jika jumlah panen cukup banyak dan jarak panennya semakin singkat, maka keuntungan kita tidak akan berkurang, bahkan malah bisa terus bertambah.
Panen cepat seperti ini, dengan berat ikan yang dihasilkan cukup banyak, memang bukanlah sebuah ilusi atau sulap. Hal ini dapat terjadi karena kadungan protein dari pelet Min 1 memang lebih tinggi dari pelet yang memiliki ukuran yang lebih besar, dengan kandungan protein yang tinggi inilah maka kecepatan pertumbuhan ikan akan semakin tinggi juga. Jika sudah menggunakan pelet dengan kandungan protein tinggi seperti ini, maka tanpa memberikan pakan tambahanpun ikan sudah dapat tumbuh dengan pesat.
Jika di pasaran anda menemukan atau malah membeli pelet, dengan harga murah, maka anda perlu waspada, Pengalaman pribadi saya pernah mengalami, yaitu pada saat saya harus membeli pelet ukuran Min 2 dengan harga saat ini berkisar di Rp 10.500,- /Kg, maka saya pernah ditawari pelet Min 2 dengan harga Rp 6.000,- /Kg. Saat saya mencium baunya sudah dapat dipastikan bahwa pelet murah tersebut memiliki kualitas yang tidak terlalu baik. Jika dilihat dari segi bentuk dan warnyanya memang sekilas tampak sama dengan pelet dengan kualitas baik, karena itu memang perlu kehati-hatian dalam memilih pelet, agar tidak menyesal. Karena saat saya mencoba memberikan pelet tersebut untuk makanan lele, ternyata ikan tidak terlalu senang untuk memakannya, dan setelah beberapa waktu ternyata pertumbuhan ikan menjadi melambat.
Dalam hal proses pemilihan pelet seperti saya alami ini memang biasa terjadi pada peternak pemula. Karena memang dari segi pengalaman belum terasah, tetapi saya rasa dengan berjalannya waktu pasti banyak pelajaran seperti ini yang dapat diambil.

http;//ternakpedia,com/154/daftar-harga-pakan-lele/

Memberi Pakan Ikan Lele

Dalam ternak lele, sudah merupakan hal yang wajib untuk mengerti dan memahami jenis pakan lele yang beredar di pasaran. Pakan merupakan hal terpenting dalam hal budidaya ikan lele dan ternak apapun itu. Jika kita sembrono dalam pemberian pakan yang baik bagi lele, kita tidak akan mencapai target produksi yang kita inginkan, meskipun benih yang kita ternak adalah benih lele kualitas super maupun lele konsumsi. Disamping pemilihan lokasi budidaya dan kondisi air, pakan adalah faktor penentu utama dalam pertumbuhan ikan lele. Pakan lele yang baik yang dibarengi dengan frekuensi aturan pemberian pakan yang tepat akan sangat menguntungkan bagi siapapun yang membudidayakan. Untuk itu, akan kami jelaskan beberapa jenis pakan lele yang banyak digunakan oleh para pembudidaya.

Jenis Pakan Lele

  • Pelet - Jenis pakan pertama dan paling banyak digunakan adalah pakan berbentuk pelet. Pelet adalah pakan buatan yang diproduksi oleh pabrik. Dan komposisinya mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan macam - macam vitamin yang dibutuhkan ikan lele. Ada dua jenis pelet yang beredar di pasaran dan sudah dikenal luas oleh masyarakat, yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Keduanya mempunyai sifat yang berbeda namun sangat disukai lele. Banyak perusahaan pertanian di Indonesia yang memproduksi pelet ikan lele. Kita dituntut untuk lebih selektif dalam memilih pelet yang paling cocok untuk budidaya ikan lele milik kita sendiri. Pelet yang diberikan haruslah mengandung protein yang tinggi. Biasanya pelet apung mengandung lebih banyak protein daripada pelet tenggelam. Nah, itulah mengapa dalam budidaya ikan lele pelet tenggelam hanya diberikan menjelang akhir masa panen.
  • Pakan Tambahan - Pakan jenis ini banyak digunakan untuk pembesaran dan meminimalisir biaya produksi. Pakan tambahan tidak disarankan untuk diberikan terlalu banyak. Pakan tambahan diberikan paling tidak sepuluh hari menjelang masa panen. Dengan memberikan pakan tambahan, banyak peternak lele berpengalaman yang mengurangi takaran pelet tenggelam di pekan terakhir saat panen. Adapun jenis pakan tambahan sangat bervariasi, itu juga tergantung pada sulit tidak nya pakan tersebut didapatkan oleh peternak lele. Pakan tambahan yang sering digunakan oleh para peternak adalah ayam tiren, ikan runcah dll. Hal yang terpenting adalah pakan tersebut tetap memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki gizi yang cukup sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan ikan lele. Namun kita juga tidak boleh lupa mengenai kebersihan pakan. Pakan tambahan juga banyak mengandung penyakit, sehingga wajib untuk dibersihkan terlebih dahulu.
  • Pakan Alami - Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam yang mengandung banyak protein tinggi. Sangat sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele. Berbagai jenis pakan alami lele antara lain cacing sutera. Cacing sutera sangat cocok untuk lele dalam proses pembenihan.Sangat baik untuk digunakan sebagai pakan lele / benih lele umur 4 hari sampai 13 hari. Sedangakan pakan alami yang lain yang dapat diberikan adalah plankton, uget-uget/cuk, kutu air dan mikroorganisme lain yang dapat hidup dan berkembang di dalam media kolam lele. Karena pertumbuhan mikroorganisme ini tidaklah mudah, maka perlu dilakukan pengomposan/kultur pada kolam perawatan benih tujuannya adalah agar pembesaran agar pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa lebih banyak. Sebaiknya kita tidak mengganti air kolam hingga saat panen selesai, kecuali terjadi hal-hal yang mutlak diperlukan seperti jika air mengandung racun atau zat berbahaya bagi ikan. Terutama ikan lele sangkuriang yang sekarang banyak dibudidayakan.

Aturan Pemberian Pakan Lele

  • Pakan Apung
    1. Kita semprotkan sedikit air ke dalam pakan, cukup sampai basah dan tidak becek. Setelah itu kita aduk merata dan kita biarkan sekitar 20 menit sampai pakan menjadi agak kenyal dan siap tebar.
    2. Kita tebar pakan secara merata di media ikan lele sedikit demi sedikit sehingga kita dapat mengetahui seberapa cepat lele menghabiskan pakana tersebut.
    3. Kita tebar terus pelet hingga ikan lele kenyang
    4. Kita hentikan pemberian pakan jika ikan terlihat melambat dan terlihat kenyang.
  • Pakan Tenggelam
    1. Pakan tidak perlu kita basahi
    2. Kita sebarkan pakan di satu titik hingga ikan kenyang dan kita hentikan saat ikan terlihat lambat saat makan.

    Waktu Pemberian Pakan

    • Pemberian pakan yang benar dan disarankan adalah 4 sampai 6 kali sehari
      1. 4x sehari yaitu pukul : 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
      2. 6x sehari yaitu pukul : 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
      3. Pemilihan jam terserah pada kita, namun setelah kita memilih salah satu, sebaiknya kita konsisten untuk menggunakan pilihan tersebut seterusnya.

    Larangan Dalam Pemberian Pakan

    • Jangan terlalu banyak memberikan pakan. Pakan yang tersisa akan menyatu dengan air menjadi amoniak dan dapat meracuni lele.
    • Jangan mengobok - obok kolam saat lele makan atau sesaat setelah ikan lele menghabiskan makanannya. Lele yang stress akan memuntahkan kembali pakan dan menjadi amoniak di media kolam.
    • Jangan memberi makan lele saat hujan.
    • Jangan memberi makan pada pagi sekali karena insang rawan terkena radang jika terlalu pagi.
    Demikian jenis pakan lele dan aturan pemberian pakan yang benar (menurut saya). Terakhir, untuksukses ternak lele sebenarnya kuncinya adalah pakan. Dengan memperhatikan pola makan yang benar maka ikan lele akan selalu sehat dan dapat tumbuh sesuai dengan keinginan kita. Namun sebaliknya, jika kita meremehkan pola pemberian pakan, maka kita juga akan merasakan akibatnya. Walaupun lele tergolong ikan yang kuat bertahan di berbagai media dan pakan, jika kita lalai akan merugikan kita sendiri, terutama bagi anda yang sedang getol budidaya ikan lele untuk konsumsi maupun pembenihan.

    Sumber : http;//www.usahaternak,com/2013/11/jenis-pakan-lele-dan-aturan-pemberian.html

    Pakan Lele Hemat Dengan Kotoran Sapi

    Berhemat dengan Pakan Lele dari Kotoran Sapi – Dalam menjalankan budidaya ikan lele, hal yang penting yang harus Anda perhatikan adalah masalah pakan. Ikan lele membutuhkan pakan cukup agar bisa tumbuh dengan baik.

    Namun seperti juga harga-harga lain, harga untuk pakan ikan semakin hari semakin mahal, apalagi kebanyakan bahannya harus diimpor. Bila Anda terus-menerus membeli, di masa awal ketika Anda masih belum menghasilkan, Anda akan cepat kehabisan modal.

    Membuat pakan ikan sendiri
    Cara agar Anda tidak menghabiskan terlalu banyak biaya dalam budidaya ikan lele adalah dengan membuat pakan ikan itu sendiri. Anda sebenarnya bisa memanfaatkan banyak hal untuk membuat bahan ini sendiri, contohnya adalah dengan bahan dari kotoran sapi, limbah pasar, dan ampas tahu. Syarat yang harus dipenuhi jika Anda ingin membuat pakan ikan sendiri adalah:
    • Bergizi tinggi.
    • Tidak beracun untuk ikan, dan mudah dicerna.
    • Harga terjangkau, sehingga biaya bisa ditekan.
    • Gampang diperoleh sendiri dalam jumlah banyak.
    • Mudah dihaluskan.
    Membuat pakan lele dari kotoran sapi
    Sekarang ini pakan lele bisa mencapai Rp240 ribu per saknya, atau sekitar 30 kg, bayangkan jika Anda memiliki lele dalam jumlah cukup banyak, belum lagi Anda harus memikirkan soal biaya operasional dll. Karena itu, salah satu alternatif yang bisa Anda lakukan adalah membuat pakan dari kotoran sapi. Mudah ditemukan, ada dalam jumlah banyak, dan tentu saja, harganya sangatlah murah. Inilah bahan yang harus Anda siapkan:
    • Kotoran sapi
      Sudah dibiarkan selama seminggu di ruangan terbuka, siapkan paling tidak 10 kg.
    • Air
      Agar Anda bisa melumatkan kotoran sapi yang kering, Anda akan memerlukannya untuk mengaduk kotoran sapi kering tersebut.
    • Probiotik cair
      Bisa dibeli di toko pertanian, ambillah yang memang khusus untuk ikan lele.
    • Peralatan
      Wadah tertutup, ember, gayung, dan peralatan lain.
    Langkah pembuatan pakan lele
    Inilah langkah-langkah yang harus Anda lakukan ketika Anda hendak membuat pakan ikan lele Anda:
    1. Campurkan kotoran sapi dengan air, lalu aduk sampai tampilannya menjadi adonan.
    2. Masukkan ke wadah tertutup, dan tuangkan probiotik ke dalamnya, aduk sampai rata.
    3. Diamkan adonan kotoran sapi tersebut selama 24 jam di wadah yang tertutup. Jaga agar jangan sampai ada udara yang masuk ke dalam saat masa ini.
    4. Setelah 24 jam, buatlah lubang di wadah tersebut, lalu biarkan lagi sampai setidaknya seminggu. Makin lama makin baik.
    5. Bila Anda membuka tutup wadah dan sudah ada cacing-cacing di atasnya, berarti pakan sudah siap.
    Menggunakan kotoran sapi sebagai pakan lele akan bisa menekan pengeluaran Anda bahkan sampai dengan 60%. Selain itu, Anda juga mendapatkan pakan yang jelas organik, dan mempunyai gizi tinggi bagi lele Anda. Hasil daging lele pun akan menjadi lebih gurih. Pakan ini sangat cocok diberikan kepada lele yang ukurannya masih berukuran 2 jari, yang penting sudah bisa memakan cacing.


    Sumber : http;//jokowarino,id/berhemat-dengan-pakan-lele-dari-kotoran-sapi/

    Minggu, 04 September 2016

    Cara Sortir Ikan Lele Yang Baik

    Cara Sortir Ikan Lele Yang Baik


    Sortasi, atau penyortiran adalah hal yang biasanya rutin dilakukan oleh pembudidaya ikan lele sangkuriang, terutama para pembudidaya yang sedang membenihkan aataupu dalam segmen pembesaran yang memilih ukuran benih di awal 5-7cm. Baik untuk keperluan pemerataan, atau pun untuk keperluan lainnya. Namun biasanya ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh para pembudidaya ikan lele, saat melakukan penyortiran ikan lele sangkuriang baik di kolam galian tanah atau kolam terpal, khususnya dalam hal ini pemeliharaan Ikan Lele Sangkuriang.

    Para pembudidaya Ikan Lele Sangkuriang sering mengabaikan metoda atau cara dalam melakukan penyortiran. Pembudidaya ikan lele dengan lincahnya masuk kedalam satu kolam lalu berpindah ke kolam yang lain. Bahkan juga dengan entengnya memindahkan atau menyortir Ikan Lele dalam satu kolam digabung ke kolam berikutnya. Bila kondisi ikan Lele Sangkuriang yang diperlihara sehat, maka pemindahan ikan lele dari satu kolam ke kolam lain atau proses sortir nyaris tidak ada masalah. Bayangkan jika di satu kolam terdapat bibit penyakit, kemudian menyebar ke kolam-kolam yang lainnya. Selain itu, tindakan yang dilakukan diatas akan menyebabkan Ikan Lele Sangkuriang yang dipelihara stress.

    Masalah yang harus dihindari adalah bila Ikan Lele yang di sortir mengalami suatu penyakit, misal: penyakit moncong putih, badan kuning dan penyakit badan ikan Lele yang totol luka. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri dan jamur. Bila benih ikan Lele Sangkuriang mengalami penyakit ini kemudian di pindahkan dan disatukan dengan ikan lele yang sehat, maka proses pemindahan dan sortir akan segera memacu terjadinya wabah yang sangat merugikan. Awalnya cuma satu kolam yang tertular penyakit ini, dalam seketika bisa menjadi wabah yang mematikanpada semua kolam terpal yang ada.

    Adapun penyebab tindakan pemindahan benih ikan Lele dari satu kolam ke kolam lain atau sortir akan menjadi wabah, adalah dikarenakan beberapa hal dibawah ini:
    1. Ikan Lele Sangkuriang akan mengalami stress,
    2. Akan terjadi perkelahian antara benih ikan Lele yang dicampur alias sortir,
    3. Hal ini akan berpengaruh pada nafsu makan Lele, sehingga nafsu makannya akan berkurang konsumsi makannya,
    4. Bila ada beberapa benih ikan Lele yang mengalami penyakit, maka selain proses pemindahan benih ikan dan sortir akan mempercepat proses penenularan penyakit tapi juga kondisi benih ikan Lele yang sedang tidak fit (sehat), akan membuat penyakit jadi wabah yang sangat merugikan petani ikan.
    Tips dan Trik Yang Baik Saat Melakukan Sortir :
    a. Sebaiknya hindari proses sortir dan menggabungkan ikan dari satu kolam ke kolam yang lain;
    b. Sediakan satu atau dua kolam kecil untuk penyortiran. Bisa untuk tempat sementara benih ikan Lele yang mau dijual, atau tempat penanganan benih ikan Lele yang sedang mengalami penyakit.
    c. Penanganan kolam benih ikan Lele yang sedang sakit alias bermasalah harus terpisah, agar kita menghindari kontamiasi ke kolam yang lain.
    d. Kalaupun mau melakukan sortir benih ikan Lele sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari. Hal ini hanya untuk mengurangi stress pada benih ikan Lele.
    e. Dapat juga mencampurkan endrop (cairan stress pada ayam) pada pakan benih ikan Lele. Berikan pakan campuran tersebut enam jam sebelum benih ikan Lele di sortir. Juga berikan pakan campuran yang sama pada pagi esok harinya.
    Demikian artikel ini, semoga dapat menjadi manfaat.
    Sukses untuk anda,kunjungi blog kami untuk lebih jelasnya meraih kesuksesan, 

    http//:megawinsuhaimi,blogspot,com

    Sortir Ikan Lele

    Cara membuat alat bak sortir ikan lele – Cara seleksi benih ikan lele supaya di hasilkan benih yang memiliki ukuran sama bisa menggunakan alat bak yang telah di lubangi..biasanya para petani lele menggunakan beberapa bak dengan memiliki ukuran lubang yang berbeda..

    Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan seleksi benih lele sesuai yang di harapkan.Penyortiran juga berfungsi untuk menghindari benih yang yang terlalu besar supaya tidak menjadi kanibal nantinya ketika akan di budidayakan..Sebab ikan lele tergolong ikan kanibal,jika kelaparan ia bisa memakan ikan yang lebih kecil dan lemah..
    Para petani biasanya melakukan seleksi ukuran sebanyak dua sampai tiga kali,cara melakukan penyortiran bisa menggunakan alat baskom yang telah kita lubangi sesuai ukuran yang kita inginkan.Biasanya benih ikan lele yang siap tebar,memiliki ukuran 4-6 cm,jadi jika ingin membuat alat sortisr dari baskom,bisa menyesuaikan dengan kepala benih lele yang memiliki ukuran tersebut..
    Tahap Seleksi Benih ikan lele.
    Seperti yang seduh saya jelaskan di atas,jika seleksi  benih ikan lele di lakukan dua sampai tiga kali.waktu pertama melakukan penyortiran ketika benih ikan lele memasuki usia 25 hari.benih yang telah berumur 25 hari,telah mencapai ukuran beragam ada yang 2-3-4-5 cm bahkan tak jarang ada benih yang telah memiliki ukuran di atas 6 cm..
    Jika hal ini tidak kita pisahkan,nantinya benih yang kecil akan menjadi santapan benih yang lebih besar saat kita kekurangan memberikan pakan.hal ini penting kita lakukan,untuk menjaga kanibalisme pada benih ikan lele tersebut..
    Lakukan penyortiran hingga 2-3 kali supaya benih ikan lele di dapatkan dalam satu kolam memiliki ukuran yang sama.setelah di lakukan seleksi ukuran,benih yang memiliki ukuran lain di tempatkan dalam kolam kusus untuk di lakukan pembesaran..
    Penyortiran benih lele Tahap Selanjutnya..
    Setelah kita lakukan penyortiran yang pertama,maka kita bisa melakukan penyortiran ke langkah berikutnya,tujuannya sama,yaitu memisahkan benih yang memiliki ukuran lebih besar supaya tidak terjadi kanibalisme..
    Alat yang kita gunakan berupa bak yang telah kita lubangi juga berbeda dari seleksi tahap awal..tentunya memiliki lubang yang lebih besar yang bisa di sesuaikan dengan ukuran kepala benih lele tersebut,mau seberapa ukuran lele yang akan kita pisahkan,tergantung kita menyetel di lapangan..
    Benih yang bagus dan siap untuk di dederkan dalam kolam pembesaran biasanya benih yang telah memiliki ukuran 6-8 Cm.maka dari itu,jika tujuan benih ingin anda jual atau sebagai bisnis jual beli benih lele,maka anda bisa membuat alat penyortir dengan ukuran tersebut yang bisa di sesuaikan dengan kepala ikan lele..
    Membuat Bak Sortir ikan lele.
    Cara membuat bak untuk sortir benih ikan lele sangat mudah dan gampang.yang perlu anda siapkan sebuah bak dengan ukuran besar atau sedang..
    cara inilah yang paling mudah simpel dan tidak neko-neko.bak tersebut cukup anda lubangi sesuai ukuran kepala ikan lele yang akan anda sortir.sebagai contoh saja.mosal.menginginkan benih ikan lele yang memiliki ukuran 3 cm.maka lubang yang kita buat di sesuaikan dengan ukuran kepala lele tersebut.
    Begitu juga seterusnya,jika menginginkan ukuran yang lebih besar,cukup di sesuaikan ukuran benih lele tersebut,lalu kita lubangi bak sesuai ukuran kepalanya..salam..
    Sumber : http;//mancingikan,net/cara-membuat-alat-bak-sortir-ikan-lele/

    Ikan Lele Siap Panen

    Pertama, dari mana kita tahu bahwa ikan lele kita sudah bisa dipanen atau belum, sebetulnya anda sudah dapat mengamati ukuran ikan pada saat anda memberi makan, memang saat akan panen ikan lele, ukuran ikan yang ada di dalam kolam tidak akan sama, karena pasti akan ada yang sangat besar, cukup besar, dan bahkan masih ada yang kecil. Tetapi saat ukuran ikan yang cukup besar sudah banyak, maka sebenarnya kita dapat melakukan panen.
    Biasanya jika kita mengambil bibt ikan yang ukuran 2 – 3 cm, jika perawatan kita bagus maka untuk panen pertama, akan butuh waktu sekitar tiga bulan. Jika bibit yang kita ambil memiliki ukuran yang lebih besar lagi, mungkin waktu panen bisa lebih pendek dari itu. Tetapi tetap saja panen ikan lele akan dilakukan secara bertahap karena faktor pertumbuhan ikan lele yang tidak merata.
    Biasanya untuk ukuran ikan lele yang sudah dapat di panen, untuk keperluan konsumsi rumah tangga adalah dengan ukuran perkilogram ikan berisi 14 ekor ikan lele, dengan berat sekitar 70 – 80 gram/ekor dengan panjang sekitar 20 cm, tetapi untuk ukuran sebesar itu masih sangat kecil jika di masak. Jika ditempat saya ukuran seperti itu biasanya untuk hajatan dan juga slamatan, yaitu untuk keperluan dalam jumlah banyak.
    Sedangkan untuk ukuran ikan lele yang diambil oleh tengkulak adalah yang cukup besar untuk dikonsumsi yaitu, dengan ukuran perkilogram ikan berisi sekitar 10 ekor ikan lele, dengan berat per ekor sekitar 100 gram, dengan panjang per-ekor sekitar 30 cm. Biasanya untuk rumah makan atau warung, juga menyajikan ikan lele dengan ukuran ini, menurut mereka ukuran ini cukup mantab untuk disantab pembeli.
    Tetapi jika kita menjualnya untuk pemancingan, ukuran ikan yang diminati adalah dengan ukuran iai 8/Kg sampai ukuran 6/Kg. kerena yang dicari adalah sensasi strike para pemancing, kerena jika ukuran ikan terlalu kecil, maka dapat membuat para pemancing menjadi kecewa.
    Perlu di ingat juga bahwa banyak orang yang berpendapat, jika semakin besar ukuran ikan lele, malah rasa dagingnya menjadi lebih hambar, dan kurang gurih jika digoreng. Maka dari itu jika kita ingin menjual ikan untuk konsumsi rumah makan atau rumah tangga, ukuran isi 10/Kg adalah ukuran yang cukup ideal.
    Jadi selanjutnya adalah tergantung pilihan masing-masing orang, dan juga segmen pasar yang diinginkan oleh para peternak.
    Sumber : http;//ternakpedia,com/145/kondisi-lele-siap-panen/

    Pakan Ikan Lele

    Pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan, termasuk ikan lele. Sialnya, harga pakan lele tidak murah. Sebagian besar bahan bakunya diimpor. Hal ini banyak dikeluhkan para peternak ikan.
    Untuk menjawab kendala di atas, ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara membuat pakan lele alternatif dan sebagai subtitusi pelet buatan pabrik. Terdapat dua tipe pakan alternatif yang akan dipaparkan di sini, yakni pakan dari bahan-bahan utama dan pakan yang memanfaatkan bahan sisa-sisa.
    Pakan dari bahan utama dibuat dari bahan-bahan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan lele. Sedangan pakan tambahan didapatkan dari bahan-bahan organik sisa atau yang harganya murah dan ketersediaanya melimpah.

    Kandungan nutrisi pakan

    Pakan lele yang baik harus memenuhi rasio pemberian pakan dengan penambahan bobot tubuh kurang dari satu (Feed Conversion Ratio/FCR>1). Artinya, setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan menambah bobot tubuh sebanyak 1 kg. Jadi semakin kecil rasio FCR-nya, semakin baik pakannya.
    Penyediaan pakan lele untuk pakan utama harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Pakan tersebut harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein berfungsi sebagai sumber energi utama. Jenis ikan karnivora semacam lele membutuhkan protein yang tinggi yaitu lebih dari 35% dari berat pakan.
    Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi tambahan penting. Selain sebagai sumber energi, lemak sangat penting untuk kelangsungan hidup ikan, melarutkan beberapa jenis vitamin dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air. Penambahan lemak pada pakan juga mempengaruhi rasa dan mutu pakan. Lele membutuhkan lemak dengan kadar 4-5 persen dari berat pakan. Kadar lemak tidak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan penimbunan lemak pada usus dan hati ikan, sehingga ikan jadi kurang nafsu makannya.
    Karbohidrat terdiri dari senyawa serat kasar dan bahan bebas tanpa nitrogen. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Selain berfungsi sebagai nutrisi, karbohidrat juga bisa menjadi bahan perekat dalam pembuatan pakan lele. Kandungan karbohidrat pada pakan lele sebaiknya ada pada kisaran 4-6 persen.
    Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah kecil, namun peranannya sangat vital. Perannya untuk mempertahankan kondisi dan daya tahan tubuh. Vitamin umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan, jadi harus dipenuhi dari luar atau pakan. Kebutuhan vitamin akan menurun seiring dengan pertumbuhan besar ikan.
    Satu lagi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil namun penting, yakni mineral. Mineral ini memainkan peran penting dalam membangun struktur tulang ikan dan dalam fungsi metabolisme. Mineral terdiri dari makromineral dan mikromineral. Makromineral yang terkandung dalam tubuh ikan diantaranya kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (K), klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikromineral antara lain besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), kobalt (Co), nikel (Ni) fluor (F), krom (Cr), silikon (Si) dan selenium (Se).

    Membuat pakan lele alternatif

    Pakan alternatif pengganti pelet bisa kita buat dari berbagai bahan. Kandungan utama pelet yang paling dominan adalah tepung ikan. Tepung ikan digunakan karena kandungan proteinnya yang tinggi dan gizi lainnya. Namun harga tepung ikan ini mahal, oleh karena itu kita bisa mencampurnya dengan bahan-bahan lain yang lebih murah tanpa mengurangi kandungan protein yang ada.
    BahanProteinLemak
    Tepung Ikan62.998.4
    Tepung Kedelai36,614.30
    Bungkil Kelapa18.4615.73
    Tepung Jagung10.400.53
    Dedak Halus15.586.8
    Tepung Tapioka2.62.6
    Misalnya, kita ingin membuat pakan lele dari campuran 50 kg tepung ikan (kandungan protein 62,9%) dengan 50 kg dedak halus (15,58%), apakah campuran tersebut memenuhi kebutuhan protein ikan lele?
    • Jumlah protein dalam tepung ikan = 62,9% x 50 kg = 31,45 kg
    • Jumlah protein dalam dedak halus = 15,58 x 50 kg = 7,79 kg
    • Jumlah total protein dari tepung ikan dan dedak halus = 39,24 kg
    • Artinya dari total berat bahan baku 100 kg didapat protein 39,24 kg atau 39,24% dari adonan tersebut adalah protein. Hal ini mencukupi untuk pakan lele dimana minimal tersedia kandungan protein kasar sebanyak 30%.
    • Untuk memperkaya kandungan nutrisi, kita bisa menambahkannya dengan berbagai vitamin ikan yang tersedia di pasaran.

    Membuat pakan lele tambahan

    Disebut pakan tambahan karena tujuannya untuk melengkapi pemberian pakan utama. Kandungan nutrisi pada pakan lele tambahan tidak bisa ditakar dengan tepat. Namun kandungannya masih bisa kita kira-kira. Pemberian pakan lele tambahan dalam budidaya lele intensif bisa menekan biaya pengeluaran pakan, sehingga peternak bisa menikmati keuntungan yang lebih besar. Bahan-bahan berikut disarikan dari pengalaman-pengalaman para peternak lele.

    a. Limbah peternakan unggas

    Beruntung bagi peternak yang lokasinya dekat dengan peternakan unggas (ayam atau puyuh). Peternakan unggas biasanya menghasilkan limbah berupa ayam mati dalam jumlah yang kontinyu. Limbah tersebut bisa kita gunakan untuk pakan lele. Karena ikan lele pada hakikatnya adalan hewan karnivora.
    Bangkai ayam atau puyuh sebaiknya tidak diberikan begitu saja untuk menghindari terjangkitnya penyakit pada ikan. Bangkai harus dibersihkan terlebih dahulu bulu dengan cara direbus. Selain menghilangkan bulu, proses perebusan berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin terkandung dalam bangkai. Perebusan bisa dilakukan dalam drum-drum besar.
    Setelah direbus diamkan bangkai tersebut sampai dingin, lalu berikan pada ikan lele pada hari yang sama. Pakan diberikan dengan cara digantung dan celupkan pakan dalam air kolam. Setelah habis angkat kerangka yang tersisa jangan sampai menjadi residu dalam kolam.

    b. Keong mas atau bekicot

    Disebagian tempat, keong mas merupakan hama bagi petani padi. Kita bisa memanfaatkan daging keong yang kaya protein untuk pakan lele tambahan. Keong mas mudah ditemukan di daerah pesawahan. Cara mengumpulkannya pun mudah, apalagi kalau tempat kita ada di pedesaan. Tinggal pasang plang, terima keong mas lalu nego, beres urusan.
    Sama seperti bangkai unggas, keog mas hendaknya tidak diberikan secara langsung. Rebus terlebih dahulu keong mas atau bekicot dalam air mendidih selama beberapa menit. Perebusan ini fungsinya untuk mengempukan daging, memudahkan pelepasan cangkang, dan membunuh bibit penyakit yang tidak dikehendaki. Setelah direbus, lepaskan cangkangnya dengan cara dicukil menggunakan garpu. Kemudian, daging keong didinginkan dan dicincang kecil-kecil.

    c. Belatung

    Belatung (maggot) merupakan sumber protein yang baik buat ikan lele. Belatung dihasilkan dari lalat. Ada beberapa jenis belatung yang cocok untuk dijadikan, salah satunya dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens). Mengapa black soldier fly? Karena belatung ini memiliki kandungan protein kasar hingga 40% dan menurut penelitan BBPBAT cocok untuk pakan lele tambahan.
    Untuk membiakkan belatung ini cukup sediakan ember, daun pisang, ampas tahu, sisa ikan asin dan bisa ditambahkan kotoran ayam. Caranya masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga rata. Kemudian tambahkan ikan asin dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang kering agar lalat black soldier flymau bertelur. Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan.
    Setelah kira-kira 3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah siap dipanen. Caranya campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 kg. Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah menjadi lalat.

    d. Ikan rucah

    Bagi para peternak yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan, opsi ini bisa menjadi pilihan yang efektif. Ikan rucah atau ikan sisa tangkaapan yang kecil-kecil yang tidak dikonsumsi manusia biasanya dijual dengan harga murah. Ikan ini bisa kita manfaatkan untuk pakan lele tambahan.
    Ikan rucah biasanya tidak banyak mengandung tulang atau duri. Bagi ikan rucah seperti ini tidak memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Bisa langsung dicincang dan diberikan pada lele. Namun bagi ikan yang banyak mengandung tulang atau duri, sebaiknya direbus dahulu.
    Sumber : http;//alamtani,com/pakan-lele-alternatif.html